Minggu, 16 Januari 2011

Review Buku: After Office Hours~

My rating: 1 of 5 stars

Pertama: Judul ga mencerminkan isi sama sekali. Judulnya, "After Office Hours", ceritanya koq menurutku ga nyambung yak. Apanya yang after office hours yak?? Malahan setting ceritanya menurutku banyak condong ke office hoursnya loh? Suasana kerja, makan siang, meeting, dll.

Kedua: Ceritanya dari halaman per halamannya kurang seru, datar2 aja, kayak jalanan tol jakarta di waktu malam sewaktu libur lebaran. Sepiii... sepi "kejutan-kejutan", yang biasanya menandai bagus/ga'nya suatu cerita. "kedataran"nya itu juga lah yang ngebuat aku bosen ngebacanya (for the writer: so sorry to say yak!).

Ketiga: Kualitas kertasnya loh koq kayak kertas koran thoo.... Malah ada beberapa halaman yang tinta tulisannya tembus saking ketipisan kertasnya. Wadooh... koq jadi kayak buku-buku bajakan yang suka dijual di belakang kampus ku dulu. hi3x... sayang sekali, padahal covernya yang bergambar tas, jam dan meja kerja dengan nuansa pinky itu lumayan keren menurutku.

*Spoiler Alert!!!!*

Sepanjang 328 halaman, ceritanya ya melulu tentang kisah percintaan tipe cinderella nya Athea dan Roy. Athea (janda cantik, cerai mati, beranak satu) dengan Roy (bujangan cakep, kaya, playboy). Athea dan Roy, yang semasa SMA pernah pacaran, dipertemukan kembali dalam status atasan dan bawahan. Athea menjadi sekretarisnya Roy (Presiden Direktur sekaligus "putra mahkota" pemilik sebuah perusahaan properti terkemuka, Menara Propertindo). Athea, awalnya bersikap dingin terhadap Roy yang sangat dibencinya karena kisah percintaan tragis semasa SMA mereka (baca: Roy selingkuh!!). Roy juga awalnya hanya merasa tertantang untuk mendekati dan merebut hatinya Athea, yang ia juluki si Ratu Es, karena seumur hidupnya, hanya Athea lah yang berani menolak "godaan"nya. Puncaknya, ketika Roy melihat Athea dekat dengan seorang cowo (bujangan) bernama Nelson, sahabat suaminya Athea, Aditya, yang meninggal dunia karena kecelakaan, Roy semakin merasa tertantang dan CEMBURU dengan kedekatan Athea dan Nelson. Ia mengajak Nelson untuk bertaruh dalam memenangkan hati Athea.

Singkat cerita, dengan usaha-usaha Roy merebut hati Athea, akhirnya si janda cantik, Athea, pun jatuh cinta dengan Roy! Di saat Athea mengungkapkan perasaan cintanya kepada Roy, Roy MENJAUH! Roy yang telah terpuaskan egonya karena memenangkan pertaruhannya dengan Nelson, mulai menjaga jarak dengan Athea. Roy bingung dengan perasaannya sendiri. Ia takut mencintai seseorang. Ia takut hatinya akan lemah jika mencintai seseorang dan bergantung dengan seseorang yang dicintainya. Ia takut!! Ia ga mau mencintai siapapun. Tanpa terkecuali ATHEA!

Athea yang tengah kebingungan dengan perubahan sikap Roy, mendengar kabar yang benar-benar mengejutkan dirinya. Nelson secara ga sengaja tercetus bahwa Roy mengajaknya bertaruh untuk memperebutkan hati Athea. Athea SHOCK! Ia menganggap bahwa Roy hanya mempermainkan perasaannya. Ia menganggap bahwa kedekatan dan sikap baik Roy pada waktu mendekatinya, hanya karena ego dan tantangan taruhannya dengan Nelson!

Nelson meminta maaf karena telah mengiyakan ajakan bertaruh Roy. Ia mengatakan bahwa ia hanya mau melindungi Athea. Ia ga mau Athea "jatuh" di tangan laki-laki yang hanya mempermainkan hatinya. Nelson pun terus menunjukkan kasih sayangnya kepada Athea dan anaknya.

Kebutuhan akan sosok suami dan figur seorang ayah bagi anak laki-laki satu-satunya, Gilang, membuat Athea berpikir untuk menerima lamaran Nelson. Tanggal pesta pertunangan Athea-Nelson pun ditetapkan!

Roy pun mendengar kabar mengenai pertunangan Athea dan Nelson tersebut. Ia KAGET luar biasa. Ia bingung dengan perasaannya dan akhirnya ia sadar bahwa ia takut kehilangan Athea. Ia ga bisa melihat Athea dengan lelaki lain. Ia mencintai Athea! Ia mendatangai rumah Athea dan memohon agar wanita itu membatalkan pertunangannya dan kembali kepadanya karena ia sangat mencintainya.

Namun, Athea yang masih terluka hatinya, ga percaya dengan kata-kata Roy. Tepatnya ia ga mau percaya. Athea ga mau percaya, ia takut disakiti oleh Roy lagi.

Dan tibalah saat pertunangan itu. Di saat menit-menit sebelum pertunangan di mulai. Athea mendapat kabar bahwa Roy mengalami kecelakaan. Athea terdiam dan lemas! Seluruh tubuhnya menggigil ketakutan! Ia takut kehilangan Roy!!!! Ia akhirnya menyadari sepenuhnya bahwa ia masih sangat mencintai Roy, walau ia telah berusaha untuk membencinya. Athea pun menyatakan perasaannya kepada Nelson dan berusaha meyakinkan Nelson untuk membatalkan pertunangan mereka.

Nelson pun dengan berat hati, merelakan Athea. Ia membatalkan pertunangan mereka. Bahkan ia mengantarkan Athea untuk melihat keadaan Roy di Rumah Sakit. (ckckck... Nelson.. Nelson.... tragis bener nasibmu nak! hiks..)

Di rumah sakit, ternyata luka akibat kecelakaan yang dialami Roy ga parah. Athea menyatakan perasaan cintanya yang teramat dalam kepada Roy. Roy pun mengungkapkan perasaan cintanya dan meminta Athea untuk menjadi pendamping hidupnya.

Hoho... begitulah cerita singkatnya.
Happy ending tapi aku kurang "happy" waktu membacanya (sekali lagi maaf ya Penulis). Pizzz ;)


2 komentar:

  1. Ir..kemaren liat buku ini pas lagi jalan..ga bagus ya ternyata?? hmm.. untung baca review ini dulu, so ga jadi beli deh :D

    BalasHapus
  2. Huks.. jadi ga enak sama penulisnya :(

    Menurutku siy emang kurang nit.. alurnya garing & ketebak banget endingnya.. huks...

    BalasHapus