Minggu, 22 Agustus 2010

Budaixi, Wayang Kain dari Wilayah Fujian~

.: WAYANG POTEHI, sering dipentaskan kala Imlek :.

Di Indonesia, wayang ini lebih akrab dikenal sebagai wayang potehi. Masuk kali pertama ke Nusantara di masa Majapahit dan terus berkembang sampai sekarang.

Wayang kain, dalam bahasa Mandarin dikenal dengan "budaixi", atau "potaihie" dalam dialek Hokkian. Nama lain untuk wayang ini adalah wayang telapak, wayang tangan, serta wayang kantong. Wayang ini terdiri dari satu kepala, satu badan, memiliki pakaian. Dengan memiliki panjang sekitar satu kaki (lebih kurang 1/3 meter atau 25-30 cm), wayang ini termasuk wayang yang berukuran terkecil dibandingkan dengan jenis wayang China lainnya.

Konon menurut berita, wayang kain ini pertama kali tampil di China sekitar awal abad ke-14. Budaixi paling populer dan berkembang di Provinsi Fujian, bagian selatan China, terutama di Kota Zhangzhou dan Quanzhou. Selanjutnya, kesenian wayang ini mulai dibawa lagi ke bagian China selatan lainnya, seperti ke Taiwan oleh para imigran dari suku Han sekitar abad ke-17. Dengan demikian, bisa dikatakan asal mula wayang kain ini juga sudah masuk ke Indonesia sejak zaman Majapahit dan mengalami perkembangan selama hampir 700 tahun lebih sampai sekarang.

Umumnya, boneka wayang kain terbuat dari materi-materi padat seperti kayu, kayu plastik, bubur kertas, atau bahan-bahan elastis dan fleksibel lainnya seperti kain, karet fom, dan lateks. Untuk bagian rambut, biasanya menggunakan rambut asli manusia. Tapi, di zaman modern seperti sekarang, bisa juga menggunakan rambut hasil tataan salon. Boneka ini juga biasanya tidak memiliki kaki. Kalaupun ada, kakinya hanya sekedar pelengkap saja untuk digantung sebagai alat gerak tubuh, tidak terlalu berfungsi dalam melakukan mimik dan gerakan utama selama pertunjukan.

Diukir dari kayu kamper, bagian kepala dari boneka wayang ini berisi mekanisme yang digunakan untuk mengontrol otot dan ekspresi wajah. Sedangkan bagian tangan, dibentuk secara terbuka atau tertutup rapat.

Biasanya dalang wayang memasukkan tangan mereka ke celah pakaian boneka. Jari telunjuk dimasukkan di bagian leher yang tembus ke atas kepala, sementara jari jempol dan jari tengah dimasukkan ke dalam masing-masing lengan baju boneka untuk mengatur gerakan tangan boneka itu.

Gerakan tangan dalang wayang secara langsung sangat penting untuk memanipulasi gerakan dan mimik boneka. Untuk membantu gerakan tangan, kadang juga ditambahkan batang bambu tipis ke dalam celah lengan sebagai aksesoris.

Cuma sayangnya, wayang kain ini kurang populer di negeri China. Tidak seperti Opera China. Pun begitu, wayang ini tetap menjadi salah satu bentuk kesenian rakyat China.
(Sumber: Majalah ChinaTown, Juli 2010)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar