Selasa, 17 Agustus 2010

Tradisi Panjang Pinang di Acara Tujuhbelasan~

Merdekaaaa!!!
Met ulang tahun yang ke-65 negaraku!!
Semoga harapan kita menjadi negara yang "gemah ripah loh jinawi" (baca: kemakmuran, kesenangan, kesuburan yang dinikmati oleh seluruh penduduk tanpa kecuali) & damai sentosa bisa terwujud. Amin! ^,^

Salah satu pesta rakyat yang selalu menghiasi perayaan kemerdekaan adalah tradisi panjat pinang.


Mengenai tradisi panjat pinang ini, ada yang berpendapat bahwa tradisi ini merupakan tradisi nenek moyang kita yang sejalan dengan prinsip kemerdekaan. Perjuangan yang tidak kenal lelah untuk mendapatkan hadiah yang ada dalam panjat pinang tersebut menjadi simbol dari sifat gotong royong, kerja keras, tekad yang kuat untuk mencapai cita-cita. Cita-cita untuk merdeka, cita-cita untuk menjadi negara yang gemah ripah loh jinawi, aman, tenteram & damai.

Namun, ada yang berpendapat sebaliknya, tradisi panjat pinang dianggap sebagai tradisi yang sangat kontradiktif dengan perayaan kemerdekaan itu sendiri, dikarenakan berbagai alasan, diantaranya:
1. merupakan ekspresi tumbal. Mereka yang berada di bawah selalu menjadi tumbal bagi kemakmuran sekelompok kecil manusia yang bertengger nun jauh di atas. Bahkan, tidak segan-segan, yang di atas menginjak kepala yang dibawahnya;
2. mengekspresikan exploitation de l'home par l'home, eksploitasi manusia oleh sesama manusia;
3. tak lebih dari ungkapan dari tarian di atas punggung penderitaan orang lain. Nilai kerja sama demi meraih hadiah dengan segala pengorbanan yang berada di bawah tidak sebanding dengan makna kemerdekaan yang direbut oleh para pejuang yang gugur di medan perang.

Bahkan ada juga yang berpendapat bahwa tradisi panjat pinang merupakan suatu tradisi yang menghinakan bangsa Indonesia dilihat dari sejarah panjat pinang yang katanya dahulu merupakan "maenan" para sinyo2 dan noni2 belanda jaman penjajahan dulu dimana mereka tertawa2 saat melihat "kelucuan" para kaum pribumi memperebutkan hadiah yang seringkali berupa bahan makanan seperti beras, gula pasir, keju, dll atau barang2 lainnya yang dahulu dianggap mewah oleh penduduk pribumi.


Hmm...... entahlaah... apapun pendapatnya... rasanya, aku ngerasa kalau Agustusan ga ada panjat pinang koq bagaikan tahun baru tanpa terompet atau kembang api.. Sepiiiii...... :p
Btw, di acara Tujuhbelasan tahun ini yang kebetulan bertepatan dengan bulan Ramadhan ada panjat pinang ga yak? ;)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar